Returning Customer
I am a returning customer
Register Account
If you already have an account with us, please login at the login form.
Your Account Has Been Created!
Congratulations! Your new account has been successfully created!
You can now take advantage of member privileges to enhance your online shopping experience with us.
If you have ANY questions about the operation of this online shop, please e-mail the store owner.
A confirmation has been sent to the provided e-mail address. If you have not received it within the hour, please contact us.
Account Logout
You have been logged off your account. It is now safe to leave the computer.
Your shopping cart has been saved, the items inside it will be restored whenever you log back into your account.
Perayaan bagi musik Indonesia lama dan evergreen semakin ramai. Semakin banyak album-album klasik yang dirilis ulang dalam format piringan hitam. Harry Roesli, Iwan Fals atau Fariz R.M. adalah nama yang “hip” dan memang sudah banyak dirayakan dalam proyek-proyek reissue yang kini memang semakin ramai. Mereka adalah nama-nama besar yang pasti akan mendapat sambutan yang hangat dan luas. Kami di Elevation Records dan Bravo Musik mengambil jalan yang sedikit berbeda, a less well-worn path.
Gombloh begitu
besar pada zamannya, namun karena dia dari Surabaya dan jauh dari pusat upaya
peng-canon-an musik Indonesia, tidak banyak lagi yang membicarakannya
ketika membicarakan musik pop Indonesia. Padahal ada begitu banyak album yang
monumental dan berpengaruh, mulai dari Nadia & Atmospheer, Kebyar &
Kebyar, Sekar Mayang, yang berbahasa Jawa hingga album Live Gila,
yang kami di Elevation Records baru saja rilis ulang dalam format vinyl.
Sejak merilis ulang album Live Gila kami mendapatkan semangat baru untuk
lebih dalam menggali musik sang maestro dan menemukan begitu luasnya samudra
musik Gombloh. Kami kemudian memutuskan untuk merilis ulang album pertama Nadia
& Atmospheer. Secara musikalitas, aransemen dan tema, album ini yang
paling ambisius dan kompleks. Namun duplikasi awal sangat buruk, pelan dengan
spektrum stereo yang agak kabur, membuatnya sulit dinikmati dengan segala macam
nuansanya. Dengan master tape yang disediakan oleh Bravo Musik kami memulai
proses remastering, yang dikerjakan oleh Hamzah Kusbinyanto. Pagi ini test
pressing kami terima dan semua warna menjadi cerah dan kaleidoskopik.
Sampul asli album ini, dalam format kaset yang dirilis pertama oleh Indra Records, melalui imprint Golden Hand, begitu dahsyat menyimpan beragam makna. Dan kami sempat ragu dengan apakah perlu direka ulang. Desainer Aditia Wardhana, yang sebelumnya mengerjakan sampul album Rotor Behind the 8th Ball, melakukan pekerjaan yang hampir mustahil itu, dan hasilnya luar biasa. Orang-orang di Hypgnosis mugkin akan bertepuk tangan.
Secara teknis tidak mudah melakukan proses reissue “Nadia dan Atmospheer,” namun justru di situlah kami semakin bersemangat. Semuanya adalah labor of love. Kami sempat dengar ada label asing yang berniat melakukannya baru-baru ini. Tapi kami sudah memulainya terlebih dahulu. Ini adalah album kedua dari proyek rilis ulang trilogi musik Gombloh.
Sebagai catatan, durasi ideal untuk format vinil 12 inchi adalah sekitar 25 menit pada tiap sisi. Versi kaset album ini lebih dari 60 menit oleh karena itu demi mempertahankan kualitas tata suara di rilis vinil kami memutuskan untuk menyimpan tiga track dari album itu untuk bisa diunduh dalam format digital dari tautan berikut: https://www.dropbox.com/sh/wbwqg395klqw6m2/AACfkXAXADKDmoo9J-9rIRu2a?dl=0